Catatan.co – Olahraga tradisional egrang menjadi salah satu olahraga favorit masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim). Namun, alat ini juga menghadapi tantangan serius. Apalagi, banyaknya laporan tentang kerusakan egrang yang sering kali patah saat digunakan sehingga memicu kekhawatiran di kalangan pemain dan pelatih.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim berkomitmen untuk mencarikan solusi agar olahraga egrang dapat digunakan dengan aman dan nyaman oleh pemain.
Kepala Seksi Olahraga dan Rekreasi Tradisional serta Layanan Khusus Dispora Kaltim, Thomas Alva Edison menjelaskan bahwa egrang yang mengalami kerusakan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk berat badan pemain dan kualitas bahan.
“Kami menemukan bahwa egrang sering patah, entah karena berat badan pemain atau karena bahan yang kurang kuat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kekhawatiran terkait risiko cedera pemain semakin meningkat, terutama ketika patahnya egrang dapat mengakibatkan kecelakaan yang lebih serius.
“Ini menjadi kekhawatiran kami, terutama bila patahnya egrang menyebabkan cedera pemain. Jika hal ini terus terjadi, masyarakat bisa kapok bermain egrang,” ujarnya.
Kendati demikian, untuk mengatasi masalah ini, Dispora Kaltim berencana untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap spesifikasi bahan egrang yang digunakan.
Thomas menekankan pentingnya memperbaiki kualitas bahan agar lebih kuat dan tahan lama.
“Kami sedang memikirkan solusi untuk mencari bahan yang lebih baik, karena risiko cedera sangat besar jika egrang patah saat digunakan,” tandasnya.
Dispora Kaltim juga berinisiatif untuk melibatkan komunitas olahraga tradisional dalam proses pencarian solusi. Dengan mengumpulkan masukan dari para pemain dan pelatih, diharapkan akan ditemukan cara terbaik untuk memastikan egrang aman dan nyaman saat digunakan.