Search
Close this search box.

Usai Tabrakan Kapal Ponton, Jembatan Mahakam I Ditutup untuk Investigasi

Teks foto: Konferensi Pers Penutupan Jembatan Mahakam I di Diskominfo Kaltim, Selasa (25/2/2025).

Catatan.co, SAMARINDA– Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menegaskan komitmennya dalam memastikan keamanan Jembatan Mahakam I sebelum kembali dibuka untuk umum. Keputusan ini diambil setelah insiden tabrakan kapal ponton pada 16 Februari 2025 yang menyebabkan kerusakan pada bagian fender jembatan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim, Irhamsyah, menjelaskan bahwa meskipun kondisi visual jembatan masih terlihat aman, investigasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kelayakannya.

“Kami tidak ingin mengambil risiko. Mengingat usia Jembatan Mahakam I yang sudah 39 tahun dan telah mengalami 22 kali insiden serupa, investigasi teknis sangat diperlukan sebelum memutuskan langkah selanjutnya,” ujarnya dalam konferensi pers di Ruang Wiek Diskominfo Kaltim, Selasa (25/2/2025).

Proses investigasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), Dishub Samarinda, Satlantas Polresta Samarinda, serta Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).

Kepala Bidang Pembangunan II BBPJN Kaltim, Akmizal, menjelaskan bahwa investigasi akan mencakup pemeriksaan visual, analisis geometrik, dan uji perilaku dinamis struktur jembatan.

“Pemeriksaan akan dilakukan secara intensif agar hasilnya lebih akurat dan dapat menjadi dasar dalam menentukan langkah perbaikan yang diperlukan,” paparnya.

Jika hasil investigasi menunjukkan bahwa jembatan masih layak digunakan, maka akan segera dibuka kembali. Namun, jika ditemukan indikasi yang berisiko bagi pengguna jalan, maka perbaikan akan dilakukan terlebih dahulu sebelum jembatan kembali dioperasikan.

*ANTISIPASI DAMPAK LALU LINTAS*

Titik Konflik Lalu lintas
Titik Konflik Lalu lintas

Sementara proses investigasi berlangsung, Dishub Kaltim telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas untuk mengurangi dampak terhadap mobilitas warga. Jembatan Mahakam IV akan difungsikan sebagai jalur dua arah dengan sistem contra flow.

“Arus lalu lintas dari Samarinda ke Samarinda Seberang tetap menggunakan jalur biasa melalui Jalan Slamet Riyadi menuju Jembatan Mahakam IV, sementara dari Big Mall menuju Jalan Slamet Riyadi harus melakukan u-turn di Masjid Darrunni’mah sebelum masuk ke Jembatan Mahakam IV,” jelas Irhamsyah.

Kasatlantas Polresta Samarinda, Kompol La Ode Prasetyo, menambahkan bahwa pihaknya akan memasang rambu-rambu dan memberikan arahan bagi pengguna jalan agar tetap tertib selama rekayasa lalu lintas berlangsung.

“Kendaraan besar dengan berat di atas 8 ton dilarang melewati Jembatan Mahakam IV, sementara bus dengan berat di bawah 8 ton masih diperbolehkan. Pengguna roda dua juga diminta tetap berada di jalurnya demi keamanan bersama,” tegasnya.

Penutupan Jembatan Mahakam I dijadwalkan mulai Kamis (27/2/2025) dan diperkirakan berlangsung selama dua minggu. Namun, durasi pastinya akan bergantung pada hasil investigasi dan keputusan final dari pemerintah daerah.(DSH)