Catatan.co, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menaruh harapan besar pada pembinaan atlet usia dini sebagai fondasi untuk mewujudkan target ambisius: menembus tiga besar nasional pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2028 yang akan digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud atau akrab disapa Gubernur Harum, dalam arahannya kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim di Kantor Gubernur, Senin (14/4/2025), menekankan pentingnya mempersiapkan atlet sejak usia remaja melalui pembinaan terstruktur dan berkelanjutan.
“Barometer prestasi kita di tingkat nasional adalah PON. Meskipun event ini berlangsung empat tahun sekali, persiapannya tidak bisa dadakan. Harus dimulai sekarang, dari pembinaan usia dini,” tegasnya.
Program akademi olahraga yang dijalankan Dispora Kaltim menjadi sorotan positif. Dalam program ini, atlet remaja U-15 digembleng melalui sistem asrama yang menggabungkan pendidikan dan pelatihan olahraga dengan porsi 70 persen olahraga dan 30 persen akademik. Terdapat tujuh cabang olahraga (cabor) unggulan yang dibina melalui sentralisasi SPOBDa (Sentra Prestasi Olahraga Berbakat Daerah), yakni Pencak Silat, Karate, Angkat Besi, Sepeda, Menembak, Panahan, dan Taekwondo.
“Kita apresiasi program akademi ini. Tapi harus terus dikembangkan. Pembinaan tidak cukup berhenti di situ. Harus dilanjutkan, disinergikan dengan program pendidikan gratis dan ditunjang sport science serta pelatih profesional,” ujar Gubernur Harum.
Ia juga menyoroti pentingnya fokus pada cabor yang memiliki potensi medali besar seperti atletik dan renang, serta cabor bergengsi seperti sepak bola. Langkah ini diyakini akan mendongkrak posisi Kaltim yang pada PON XXI/2024 di Aceh-Sumut hanya mampu finis di peringkat delapan, dengan raihan 29 emas, 55 perak, dan 68 perunggu.
“Kalau target tiga besar belum bisa tercapai, minimal lima besar nasional. Tapi kuncinya tetap di pembinaan atlet. Mulai dari sekarang, dari usia dini,” tutup Gubernur Harum.(DSH)