Catatan.co, TENGGARONG – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 Kelurahan Maluhu berlangsung meriah di Panggung Sasana Krida Bhakti, Minggu malam (11/5). Acara pembukaan yang penuh semangat itu diwarnai dengan penampilan budaya khas daerah, seperti tari jepen dan kuda kepang, yang disambut antusias oleh warga setempat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara, Sunggono, hadir secara langsung untuk membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi penampilan seni budaya lokal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari semaraknya perayaan ini.
“Alhamdulillah saya bisa hadir dan membersamai warga Maluhu di momen istimewa ini. Menjadi bukti bahwa masyarakat Maluhu tidak hanya menjaga kebersamaan dan keakraban, tetapi juga tetap melestarikan kearifan lokal yang menjadi warisan budaya,” ujar Sunggono.
Atas nama Pemerintah Kabupaten Kukar, Sunggono menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-55 kepada seluruh warga Kelurahan Maluhu. Ia berharap, seiring bertambahnya usia, Maluhu semakin maju, guyub, dan menjadi contoh dalam membangun harmoni di tengah keberagaman.
“Semoga Maluhu terus tumbuh sebagai kelurahan yang menjadi teladan dalam pembangunan, tidak hanya dari sisi fisik, tetapi juga sosial dan budaya,” imbuhnya.
Ia juga menilai bahwa tema perayaan tahun ini, “Semarak HUT Maluhu 2025,” sangat tepat dan menggambarkan karakter masyarakat Maluhu yang penuh energi, semangat gotong royong, dan cinta budaya.
Lebih dari sekadar acara seremonial, menurut Sunggono, peringatan HUT Maluhu adalah momentum penting untuk mempererat silaturahmi antarwarga, memperkuat nilai-nilai gotong royong, dan merayakan identitas budaya lokal yang kaya.
“Perayaan ini menjadi cermin semangat warga yang terus bergerak maju, tetap menjaga budaya, dan mempererat rasa persaudaraan,” katanya.
Di akhir sambutannya, Sunggono memberikan apresiasi tinggi kepada Lurah Maluhu, seluruh panitia, dan masyarakat yang telah menyukseskan berbagai rangkaian kegiatan perayaan. Mulai dari pawai budaya, syukuran tumpeng, pentas seni, hingga beragam lomba olahraga yang digelar selama tiga pekan.
“Semua ini adalah bukti bahwa Maluhu bukan hanya berkembang dari sisi infrastruktur, tapi juga kuat dari semangat gotong royong dan budaya yang hidup di tengah warganya,” tutupnya.




