Disperkim Kukar Fokus Tata Kawasan Kumuh, Bangun 1.000 Titik PJU dan Dukung Penurunan Stunting

Catatan.co, TENGGARONG — Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kutai Kartanegara menetapkan tiga fokus program prioritas pada tahun 2025, mulai dari penataan kawasan kumuh, pembangunan penerangan jalan umum (PJU), hingga dukungan terhadap upaya penurunan angka stunting.

Plt Kepala Disperkim Kukar, Muhammad Aidil, menyampaikan bahwa langkah ini sejalan dengan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), khususnya di bidang perumahan dan kawasan permukiman.

“Salah satu prioritas kami tahun ini adalah intervensi penataan kawasan kumuh, yang difokuskan di Kecamatan Loa Kulu, sesuai keputusan yang telah ditetapkan,” ungkap Aidil.

Penataan kawasan kumuh akan menyasar pembenahan infrastruktur dasar, seperti perbaikan bangunan, sistem drainase, serta pemasangan lampu penerangan jalan umum untuk meningkatkan kualitas hidup warga.

Program pembangunan sekitar 1.000 titik PJU akan disebar di beberapa kecamatan strategis, di antaranya Tabang, Kembang Janggut, Kenohan, Kota Bangun, Kota Bangun Darat, Tenggarong Seberang, Tenggarong, Muara Jawa, dan Samboja.

“Wilayah pemasangan PJU kami sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi anggaran yang tersedia. Ini upaya kami menjamin kenyamanan dan keamanan masyarakat di malam hari,” tambah Aidil.

Disperkim Kukar juga menunjukkan komitmen pada isu kesehatan masyarakat, terutama penurunan angka stunting. Melalui program penyediaan sarana MCK dan air bersih, Aidil menegaskan pihaknya turut berperan dalam intervensi gizi sensitif.

“Kami bangun sarana MCK di titik-titik rawan stunting berdasarkan data BNBA. Ini sebagai bentuk kontribusi terhadap visi besar Bupati dalam menekan angka stunting,” jelasnya.

Meski cakupan layanan air bersih telah mencapai sekitar 92 persen, Aidil mengakui masih ada daerah yang belum terjangkau. Tahun ini, pengembangan akan difokuskan di wilayah Kedang Ipil dan Kota Bangun Darat, termasuk peningkatan kualitas layanan di kawasan Loleng, Muara Jawa, dan Samboja.

“Beberapa wilayah masih mengandalkan SPAM Desa karena belum terjangkau PDAM. Oleh karena itu, pengembangan layanan air bersih menjadi prioritas lanjutan kami,” pungkas Aidil. (adv)