Catatan.co , Samarinda – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Samarinda menyatakan penolakan tegas terhadap pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musyda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Samarinda yang dianggap tergesa-gesa dan tidak melibatkan seluruh Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ada di kota ini. Penolakan tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Dakwah Muhammadiyah pada hari ini. (02/12/2024)
Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Samarinda, Achmad Efendi, menilai bahwa pelaksanaan Musyda KNPI yang dilakukan secara terburu-buru di Hotel Five Premier ini sangat tidak etis. “Musyda yang dilaksanakan kurang dari satu jam kemudian dilanjutkan dengan pelantikan malam harinya, menimbulkan pertanyaan besar bagi kami. Proses ini tidak mencerminkan suatu musyawarah yang sebenar-benarnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sekretaris Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Samarinda, Aji, juga menyoroti kurangnya transparansi dalam proses Musyda KNPI, terutama terkait dengan pendaftaran calon Ketua KNPI Kota Samarinda. “Tidak ada sosialisasi yang jelas terkait pendaftaran calon ketua dan Musyda ini tidak melibatkan seluruh OKP yang ada di kota Samarinda,” tegasnya.
Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (NA), Ira, menambahkan bahwa pelaksanaan Musyda di Hotel Five Premier terkesan hanya formalitas semata. “Kami tidak dilibatkan sama sekali dalam penyelenggaraan Musyda ini, dan bahkan tidak menerima undangan dari KNPI Kota Samarinda. Ini jelas bertentangan dengan semangat penyatuan pemuda,” kata Ira.
Sementara itu, Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Samarinda, Arianur, mengungkapkan bahwa mereka berada dalam barisan AMM untuk menolak pelaksanaan Musyda KNPI Kota Samarinda. “Kami berada di barisan AMM untuk menolak pelaksanaan Musyda KNPI Kota Samarinda yang tidak mengakomodasi seluruh elemen pemuda di kota ini,” ungkapnya.
Sebagai penutup, AMM Kota Samarinda berharap Pemerintah Kota Samarinda dapat lebih serius dalam menyatukan seluruh pemuda di kota ini melalui forum-forum yang lebih inklusif dan transparan. “Kami berharap Pemerintah Kota Samarinda dapat melihat permasalahan ini dengan serius dan memastikan bahwa pemuda di kota ini dapat bersatu dalam semangat yang lebih baik,” pungkas mereka.
Dengan pernyataan tegas ini, AMM Kota Samarinda berharap agar pelaksanaan Musyda KNPI Kota Samarinda yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan penyatuan pemuda ini dapat menjadi perhatian bagi semua pihak, terutama pemerintah dan organisasi pemuda di kota Samarinda.