Hj. Yenni Eviliana Dorong Warga Desa Tapis Jadi Aktor Penting dalam Demokrasi Daerah

Yenni Eviliana

Catatan.co, Paser – Guna memperkuat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya peran serta dalam proses pemerintahan, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Hj. Yenni Eviliana, SE, menggelar Sosialisasi Penguatan Demokrasi Daerah ke-3 bertema “Demokrasi di Era Reformasi”. Kegiatan ini berlangsung di Desa Tapis, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, pada Sabtu (22/03/2025) pukul 13.00 WITA.

Dalam kegiatan tersebut, Yenni menyampaikan bahwa era reformasi telah memberikan ruang luas bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam proses demokrasi di tingkat lokal. Namun, ia mengingatkan bahwa partisipasi aktif masyarakat masih menjadi tantangan utama dalam pelaksanaan demokrasi yang sehat.

“Demokrasi tidak akan berjalan efektif jika masyarakat hanya menjadi penonton. Suara rakyat harus menjadi dasar dalam setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah,” kata Yenni di hadapan warga yang hadir.

Ia menekankan bahwa keterlibatan masyarakat dalam setiap proses kebijakan – mulai dari perencanaan hingga pengawasan – sangat dibutuhkan agar kebijakan tersebut benar-benar mencerminkan kebutuhan dan harapan masyarakat.

“Kebijakan publik yang baik lahir dari dialog, dari keterlibatan aktif masyarakat. Ini bukan sekadar hak, tapi juga tanggung jawab bersama,” tambahnya.

Acara sosialisasi ini juga membuka ruang dialog antara perwakilan legislatif dan masyarakat. Warga diberi kesempatan untuk menyampaikan pandangan, kritik, dan harapan mereka terhadap pelaksanaan pemerintahan di tingkat desa maupun kabupaten.

Dengan penuh semangat, Yenni mengajak masyarakat Desa Tapis untuk menjadi bagian dari proses perubahan melalui demokrasi yang partisipatif.

“Kita semua punya peran penting dalam menjaga dan memperkuat demokrasi. Pemerintahan yang bersih dan adil hanya bisa terwujud jika masyarakat ikut terlibat, tidak hanya saat pemilu, tapi dalam setiap proses pengambilan keputusan,” pungkasnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif bahwa demokrasi bukan hanya milik elit politik, tetapi milik seluruh rakyat, termasuk masyarakat di desa-desa yang menjadi ujung tombak pembangunan daerah.