Catatan.co, JAKARTA– Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) yang baru dilantik, Rudy Mas’ud, menegaskan visi besarnya untuk membawa provinsi ini sejajar dengan kota-kota maju di tingkat internasional. Dalam wawancara pasca-pelantikannya di Istana Negara pada Kamis (20/2/2025), ia menyatakan bahwa Kaltim harus bertransformasi sebagai barometer nasional dan global, seiring dengan posisinya sebagai ibu kota negara.
“Kalimantan Timur harus sejajar dengan Jakarta, tetapi tidak berhenti di situ. Kita ingin sejajar dengan Singapura, Brunei, Korea, dan Jepang. Saya yakin bisa. Man jadda wa jadda—siapa yang bersungguh-sungguh, pasti berhasil,” tegas Rudy Mas’ud.
Ia menekankan bahwa akselerasi pembangunan harus dilakukan dengan lompatan besar dalam lima tahun ke depan. Salah satu strategi utama yang akan diusung adalah program Gratispol (Gratis Pendidikan Berkualitas), yang menjadi andalan saat kampanye lalu.
Menurut Rudy, masalah utama yang menghambat kemajuan Kaltim adalah rantai kemiskinan dan kebodohan. Oleh karena itu, pendidikan akan menjadi prioritas utama dalam kebijakan pemerintahannya.
“Inti dari Program Gratispol adalah pendidikan. Pendidikan yang mampu memutus rantai kemiskinan dan kebodohan harus kita letakkan di posisi pertama,” ujarnya.
Rudy memastikan bahwa program ini akan segera dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) agar dapat segera direalisasikan.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, turut memastikan bahwa program tersebut tetap dapat berjalan meskipun pemerintah pusat menerapkan kebijakan efisiensi anggaran.
“Jangan khawatir dengan efisiensi yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto. Ini bukan krisis moneter. Anggaran Kaltim tercukupi, dan program unggulan kami akan tetap terlaksana dengan baik,” tegasnya.
Dengan kepemimpinan Rudy Mas’ud dan Seno Aji, Kaltim tidak hanya diharapkan berkembang sebagai pusat pemerintahan nasional, tetapi juga menjadi wilayah dengan daya saing tinggi di tingkat internasional.(DSH)