Search
Close this search box.

Aksi Mahasiswa PMII Samarinda, Meminta Pertanggungjawaban atas Kasus Lubang Tambang

Foto: masa aksi PC PMII Kota Samarinda di depan Polresta

Catatan.co Samarinda – Puluhan Mahasiswa dari Pengurus Cabang Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Samarinda menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kepolisian Resor Kota Besar (Polresta) Samarida pada Selasa (21/05/2024) sore lalu.

Turunnya massa aksi disebabkan karena lemahnya penegakan hukum terhadap kasus lubang tambang yang telah berulang kali menelan korban jiwa di sejumlah wilayah, terutama di Jalan Lubang 3, Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang.

Ketua PC PMII Samarinda, Ahmad Naelul Abrori, mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap lubang bekas tambang yang membahayakan warga, sekaligus kecewa dengan pemerintah belum mampu menangani persoalan ini secara optimal.

“Kami merasa perlu melakukan advokasi untuk mengawal hak-hak kaum tertindas. Diam melihat kezaliman adalah sikap yang tidak benar,” tutur Ahmad Naelul Abrori. Rabu (22/05/2024)

Selain menuntut tindakan tegas terhadap kasus lubang tambang, PC PMII Samarinda pun meminta komitmen dan pertanggungjawaban Polresta Samarinda guna menyelidiki secara menyeluruh kasus meninggalnya dua anak di bekas lubang tambang Sungai Kunjang.

Menyikapi tuntutan tersebut, Kapolresta Samarinda, Ary Fadly, mengatakan bahwa mereka sedang dalam proses penyelidikan terhadap kasus lubang tambang di Loa Buah.

“Pada saat ini, kami sudah investigasi dan tetap memeriksa beberapa saksi terkait kasus tersebut,” tutupnya Ary Fadly.

Sebagai informasi, pada tanggal 5 Mei 2024, dua kakak beradik berinisal RP (11) dan MR (9) ditemukan meninggal di lubang bekas galian tambang di kawasan Jl. Lobang 3 Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai kunjang, Kota Samarinda.

Kejadian tersebut di susul pada tanggal 11 Mei 2024, seorang remaja di kolam bekas galian pasir di Gunung Gelis, Jalan serayu RT 5, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar).(*)