Catatan.co – Cabang Olahraga (cabor) Taekwondo merupakan salah satu olahraga yang turut berpartisipasi mewakili Provinsi Kalimantan Timur pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 yang dinilai kurang beruntung karena belum berhasil memenuhi target capaian.
Diketahui cabor Taekwondo menargetkan dua emas pada ajang olahraga bergengsi tersebut. Namun, hanya berhasil memperoleh dua perak dan empat perunggu hingga menempatkan Kaltim diperingkat ke-11 pada kelasemen perolehan mendali khusus cabor Taekwondo.
Adapun nama atlet peraih medali perak yakni Banaya Rafael Warkey dan Zidnie Ilma Mahdiyyah serta empat atlet peraih mendali perunggu yakni Ruhil, Muhammad Naufal, Siloam Blegur dan Diva Karina Salsabila Puspanyo.
Pelatih cabor Taekwondo Kaltim, Junaidi Alfred Blegur Sebelum, mengatakan bahwa capaian tersebut merupakan hasil terbaik saat itu yang mampu atlet dapat dengan mencurahkan segala skill dan teknik yang dimiliki.
“Atlet-atlet sudah bertanding secara maksimal dengan kemampuannya masing-masing atlet, tapi kita kalah di final dua kali,” ucap Junaidi.
Ia menjelaskannya bahwa salah satu faktor kekalahan atlet disebabkan kurangnya mentalitas atlet ketika bertanding sehingga menyebabkan banyak keraguan dalam mengambil langkah penyerangan.
“Mental atlet sudah kalah duluan karena melihat lawan tandingnya merupakan seniornya, hal tersebut membuat atlet ragu dan penuh kehati-hatian sehingga kurang lepas dalam bertanding,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal itu, ia berharap atler Pemprov ataupun Dispora Kaltim terus mendukung atlet dengan melakukan pembinaan dan diberikan ruang dalam berlatih tanding dengan atlet-atlet didalam maupun diluar negeri. Hal tersebut dinilai perlu untuk mengembangkan atlet.
“Kalau lawan latihan tanding dari dalam negeri atau daerah itu sudah sering dilakukan, tapi kalau lawan tandingnya luar negeri maka atlet akan dapat lawan yang lebih bagus, tangguh dan cepat dan secara tidak langsung akan mengasah kemampuan atlet untuk berkembang dengan cepat,” pungkasnya
Adapun evaluasi akan dilakukan dengan melihat kemampuan anak-anak dari kondisi fisik teknik dan dalam waktu dekat akan mengadakan Rapat Kerja untuk mempersiapkan atlet di PON selanjutnya.