Catatan.co, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) di bawah kepemimpinan Rudy Mas’ud dan Seno Aji tengah menyiapkan strategi baru untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu fokus utama adalah pemanfaatan Sungai Mahakam, yang selama ini belum memberikan kontribusi signifikan terhadap kas daerah.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dalam Rapat Paripurna DPRD Kaltim ke-9 di Gedung Utama Kantor DPRD Kaltim, Jumat (14/3/2025), menegaskan komitmen Pemprov dalam meningkatkan pendapatan daerah. “Pasti ada peningkatan, targetnya masih dalam pembahasan, tetapi jelas akan lebih tinggi dari sebelumnya,” ujarnya.
Salah satu langkah yang tengah digodok adalah optimalisasi pemasukan dari lalu lintas kapal yang melewati Jembatan Mahakam serta kegiatan pemindahan muatan kapal (STS) di Muara Berau dan Muara Jawa. Selama ini, aktivitas tersebut memiliki nilai transaksi mencapai triliunan rupiah, tetapi belum memberikan pemasukan bagi daerah.
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud (Hamas), menyoroti bahwa selama ini Kaltim belum mendapatkan PAD dari sektor tersebut. “Omsetnya besar, tapi pemasukan untuk daerah masih nihil. Ini harus menjadi perhatian serius ke depan,” katanya.
Selain Sungai Mahakam, sektor perkebunan juga menjadi perhatian utama. Dengan luas perkebunan kelapa sawit mencapai 1,4 juta hektare, Pemprov Kaltim akan mendorong hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah.
Meski pendapatan daerah tahun 2024 melampaui target dengan realisasi sebesar Rp22,08 triliun (104,6 persen dari target Rp21,22 triliun), Hamas memperingatkan adanya potensi penurunan pada 2025 akibat kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat. Oleh karena itu, ia mendukung upaya Pemprov untuk menggali sumber-sumber baru yang lebih berkelanjutan.
Dengan berbagai strategi ini, Pemprov Kaltim berharap mampu mempertahankan tren positif pendapatan daerah dan mengurangi ketergantungan pada sektor minyak dan gas yang fluktuatif.(DSH)