Search
Close this search box.

DP2KB Kukar Cegah Stunting dengan Bentuk Tim Pendamping Keluarga

Purantara.id, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) berkomitmen penuh dalam mewujudkan generasi penerus yang sehat dan bebas stunting.

Upaya ini menjadi fokus utama dengan melibatkan berbagai perangkat daerah, termasuk Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kukar.

DP2KB Kukar mengambil langkah strategis dengan membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK). Tim ini bertugas mendeteksi dan menangani risiko stunting secara dini dan tepat sasaran. TPK dibentuk melalui kolaborasi Tenaga Kesehatan (Nakes) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), untuk menunjukkan sinergi kuat dalam memerangi stunting.

Sekretaris DP2KB Kukar, Mastukah, menegaskan bahwa stunting merupakan tantangan serius bagi kesehatan masyarakat yang membutuhkan penanganan komprehensif. TPK dibentuk untuk memastikan identifikasi dan intervensi yang efektif bagi kelompok berisiko stunting.

“Tim ini memastikan mereka yang masuk kategori stunting mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan lengkap, termasuk pendampingan dan pemberian tablet tambahan darah bagi ibu hamil,” paparnya.

Lanjutnya, TPK terdiri dari tenaga kesehatan, PKK, dan kader DP2KB yang telah dibekali pelatihan khusus untuk mendeteksi faktor risiko stunting pada keluarga.

Berbekal data dari Sistem Informasi Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) dan Sistem Informasi Keluarga (SIGA), TPK melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga. Mereka mendata dan mengidentifikasi masyarakat yang berisiko mengalami stunting.

“Nantinya akan kunjungan langsung ke rumah rumah warga, untuk mendata dan memeriksa,” kata Mastukah.

Tak hanya itu, TPK bekerja sama erat dengan puskesmas dan lembaga terkait lainnya. Mereka melakukan pemantauan secara berkala dan memberikan penanganan yang tepat bagi keluarga berisiko stunting.

Meskipun TPK berperan penting dalam mengidentifikasi risiko stunting, hanya dokter spesialis anak yang dapat mendiagnosis stunting secara resmi. Jika ditemukan warga dengan risiko tinggi, TPK akan merujuk mereka ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan khusus.

“Kalau nanti ada penemuan stunting dengan risiko tinggi, TPK akan memberikan rujukan untuk segera ke rumah sakit,” pungkasnya. (HF/Adv/Diskominfo/Kukar)