Catatan.co, SAMARINDA -Pembangunan Pasar Buah bertujuan mengakomodir pedagang buah yang selama ini berada di pinggir jalan, sekaligus mendukung destinasi wisata belanja di Samarinda, seperti Pasar Pagi, China Town, dan Citra Niaga.
Bangunan itu akan dilanjutkan pada 2025 mendatang, di mana konsepnya masih sama dengan sebelumnya, yakni semi drive thru.
Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Kota Samarinda, Marnabas Patiroy adalah pihak yang menggagas adanya pasar buah ini.
Saat ditemui, Marnabas membenarkan selesainya pembangunan pondasi pasar buah itu. Kini dirinya bersama Dinas Perdagangan (Disdag) bersiap untuk pembangunan fisik.
“Pondasi sudah selesai, anggaran seperti yang sudah tercatat ada Rp3 miliar kita gunakan. Kini bersama Disdag kami bersiap untuk pembangunan fisik lagi ditahun depan,” kata Marnabas.
Setidaknya masih ada Rp6 miliar yang tersedia untuk pembangunannya di 2025. Meski pembangunan akan segera dilakukan, namun data pedagang buah masih belum ditentukan.
Semula disebutkan, pembangunan pasar buah ini untuk mengakomodir banyaknya pasar buah yang berada dipinggir jalan dan mengganggu arus lalu lintas.
Selain itu, adanya pasar buah ini juga untuk mendukung pembangunan lainnya, seperti Pasar Pagi, China Town dan Citra Niaga.
“Sehingga baik masyarakat maupun wisatawan, punya tujuan. Belanja buah dia bisa langsung menuju ke pasar ini,” tuturnya.
Marnabas juga menegaskan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sudah memetakan beberapa pusat perbelanjaan di Kota Tepian ini.
Pasar Segiri nantinya akan dipusatkan sebagai penjualan daging dan ikan. Sementara untuk perbelanjaan grosiran ada di Pasar Pagi.
Maka dari itu, menurutnya dengan pembangunan pasar buah ini bisa menambah lagi daya tarik Kota Samarinda.
“Setelah makin banyak yang datang, nantinya semua sektor juga akan terdampak. Mulai dari transportasi, hingga perhotelan, dan UMKM yang ada,” pungkasnya.
Pasar buah ini diprediksi rampung di Desember 2025, dan akan segera beroperasi pada 2026 mendatang.