Sabar Meniti Jalan-Nya

Sabar Meniti Jalan-Nya

Catatan.co – Puisi. Sabar Meniti Jalan-Nya

Saat kabut kebodohan menyelimuti hati

Saat kerapuhan meresap ke relung jiwa

Saat rasa takut bergema dalam kesunyian

Saat nafsu menari tanpa keinginan untuk berbagi

Lidah meluncur seperti anak panah yang hilang arah

Deretan kata dibalut amarah yang membara

Pembuluh darah mengencang, wajah memerah

Karena jiwa terlupa jalan pulang menuju tenang dan bersabar

 

Namun, di saat firman-Nya

dari surah Ali Imran 133 menyentuh jiwa dengan indah,

Bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhanmu, dan kejarlah surga yang luasnya mencakup langit dan bumi, yang disiapkan untuk orang-orang yang bertakwa.

Tidakkah sejenak kau beri jeda untuk tak emosi?

Tidakkah kau izinkan hatimu bersujud dalam kepasrahan-Nya?

Tidakkah kau biarkan lisanmu diam berceloteh?

Agar kemarahanmu terpasung mereda

 

Wahai jiwa yang terluka

Tidakkah kau merindukan birunya iman?

Bebaskan kegelapan yang menjerat pikir dan raga

Biarkan cahaya-Nya menerangi ruang-ruang hati yang sunyi

 

Wahai dirimu yang terlihat teperdaya oleh rasa kuasa dunia

Tanpa keridaan-Nya Yang Maha Kuasa

Engkau bukanlah siapa-siapa

Buang keangkuhan yang menyelinap

Perteballah takwa dan rendah hatilah

Renungkanlah nasihat ampuh Ilahi

Surga bukanlah tempat bagi hati yang memendam kesombongan, meskipun hanya seberat biji sawi. ” (HR. Muslim)

 

Ya Rabb …

Meskipun usia telah merayap senja

Belajar tiada boleh terputus

Meskipun tubuh kehilangan pesona muda

Jangan biarkan gelora bara ini pupus

Kuatkan hati agar tetap tabah

jalani uji dan segala lelah

 

Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling besar takwanya, yang hatinya paling tunduk dalam iman, dan amalnya paling lurus dalam keikhlasan. ” (QS. Al-Hujurat 13)

 

Betapa diri rindukan surga

Gelisah jiwa khawatir  dosa

Wahai diri yang terus berusaha

Tekan ego singkirkan loba

 

Melangkahlah dengan hati yang ingin kembali

Sabar meniti jalan yang penuh onak dan duri

Bersabarlah karena sabar adalah cahaya

Yang akan menerangi gelapnya nestapa

Sabar adalah cahaya. ” (HR. Muslim)

 

Allah dengar keluh pilu

Allah paham goresan luka itu

Allah pun tahu titik tobat yang kau ungkap

Karena Allah lebih dekat dari urat lehermu

Dan jika hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. . . ” (QS. Al-Baqarah 186)

 

Yakinlah, wahai diri yang rindu pengampunan

Tiada usaha yang sia-sia di jalan ketaatan

Ketaatan yang tak ‘kan pernah sirna

Ia akan terbang tinggi menjadi sayap yang indah menuju nirwana

 

Peluk erat firman-Nya dalam sukma yang paling dalam,

Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, maka Dia akan memberinya jalan keluar dan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.” (QS. At-Talaq 2 dan 3)

 

Bangkitlah wahai diri, meski harus merangkak tertatih

Jadilah jiwa yang selalu mengetuk pintu-Nya dengan tulus dan berserah diri

Teruslah melangkah tanpa bosan

Dengan keikhlasan, kesabaran, dan ketulusan

Menuju satu tujuan untuk meraih

Keridaan-Nya dan surga yang dijanjikan

 

Bumi Allah, 3 Juli 2025

Menuju fajar yang perlahan memudar

 

Penulis. Mimy Muthmainnah

(Pegiat Literasi)