Samarinda Luncurkan Taman Para’an: Ruang Publik Pertama Berbasis Energi Terbarukan

Catatan.co, SAMARINDA – Kota Samarinda kini menorehkan langkah berani dalam pengembangan energi terbarukan. Melalui pembukaan Taman Para’an, ruang publik pertama yang berketahanan iklim di kota ini, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan kota berkelanjutan dengan sistem energi mandiri.

Berbeda dari taman-taman konvensional, Taman Para’an yang terletak di samping Jembatan Nibung, Pasar Segiri, ini sepenuhnya ditopang oleh energi alternatif. Tidak satu pun titik listriknya terhubung ke jaringan PLN. Semua penerangan dan kebutuhan energi lainnya dipasok oleh panel surya dan turbin angin.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar simbol, tapi bentuk keseriusan pemerintah dalam mengejar solusi hijau.

“Kita tidak gengsi untuk belajar. Sistem energi di taman ini sepenuhnya terlepas dari PLN. Ini jadi langkah awal menuju kemandirian energi di ruang publik kita,” tegas Andi.

Ia juga menyatakan akan mempelajari lebih lanjut teknologi energi terbarukan ini untuk bisa diterapkan secara lebih luas di fasilitas publik lainnya di Samarinda.

Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Samarinda dan Center for Climate and Urban Resilience (CeCUR). Selain mandiri energi, Taman Para’an juga mengedepankan partisipasi masyarakat. Warga lokal diberdayakan untuk menentukan fungsi-fungsi ruang seperti area ekonomi, belajar, olahraga hingga ruang sosial.

Direktur Eksekutif CeCUR, Retno Hastijanti, menyebut taman ini sebagai bentuk nyata ruang publik yang dibentuk “dari, oleh, dan untuk masyarakat”. Kelompok masyarakat yang telah mendapatkan pelatihan khusus bahkan disiapkan untuk mengelola taman secara langsung bersama Dinas Lingkungan Hidup Samarinda.

Langkah ini menempatkan Samarinda di peta kota yang mulai serius mengintegrasikan keberlanjutan, kemandirian energi, dan partisipasi warga dalam satu kebijakan konkret.(DSH)