Search
Close this search box.

Sistem Islam Solusi Tuntas Berantas HIV/AIDS

Sistem Islam Solusi Tuntas Berantas HIV/AIDS

catatan.co – Sistem Islam Solusi Tuntas Berantas HIV/AIDS. Disdikbud Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memastikan siswa yang mengidap HIV tetap mendapatkan kesempatan belajar yang sama.

Ia menjelaskan, seorang siswa yang berada di Kecamatan Muara Ancalong mengidap HIV dan anemia aplastik. Sebelumnya, siswa tersebut menjalani pendidikan di rumah karena kondisi kesehatannya yang sangat rentan terhadap infeksi.

Kami tidak mempersoalkan bagaimana proses anak ini tertular, karena itu ranah medis. Yang pasti, kondisi kesehatannya sangat rawan terhadap infeksi, bukan menularkan ke orang lain, tetapi rentan tertular penyakit karena imunitasnya menurun,” jelasnya. “Ini adalah tugas kita bersama untuk mendukung anak ini mendapatkan haknya tanpa stigma atau diskriminasi,” ujar Novel.

(https://kaltim.antaranews.com/berita/229942/disdikbud-kutim-tidak-ada-diskriminasi-pelajar-terkena-hiv).

Akar Masalah HIV/AIDS

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Jika HIV tidak diobati, seseorang bisa mengalami AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). HIV merupakan jenis penyakit seperti infeksi yang lainnya sehingga dapat ditularkan pada siapa saja, termasuk pada anak.

Dilansur dari detiknews, darah, air mani, cairan vagina, air susu ibu merupakan alat penyebaran virus HIV. Survey juga membuktikan bahwa 76,3% pengidap AIDS disebabkan oleh seks bebas, sedang melalui jarum suntik hanya 16,3%, sisanya melalui transfusi darah dan lainnya. Jelas, bahwa HIV/AIDS sangat berbahaya dan penyakit ini belum ditemukan obatnya secara pasti. Pengobatannya pun hanya dapat membantu mengontrol perkembangan virus dan mencegah penularan.

Munculnya indikasi terjangkitnya HIV di kalangan anak sebagai pelajar harus menjadi perhatian serius pemerintah terkait tindakan pencegahan penularan penyakit tersebut. Karena sejatinya mencegah lebih baik daripada mengobati. Sayangnya, negara saat ini tidak mempersoalkan bagaimana proses penularan HIV yang menyerang anak/pelajar.

Fakta ini menggambarkan bahwa masalah penularan HIV yang menyerang pelajar jauh lebih kompleks dari pada sekadar memberikan kesempatan belajar bagi mereka. Karena, perilaku liberal yang makin berkembang dan menjamur di masyarakat merupakan bukti bobroknya sistem saat ini.

Liberalisasi menjadi salah satu penyebab utama dalam penularan HIV/AIDS. Karena liberalisasi adalah buah dari sistem kapitalisme sekuler yaitu memisahkan agama dari kehidupan.

Dalam kehidupan liberal, kebebasan sering kali disalahartikan sebagai kebebasan tanpa batas. Manusia bebas hidup tanpa batas dan aturan Sang Pencipta yaitu Allah taala. Manusia hidup sesuai dengan yang diinginkan dan cenderung mengikuti hawa nafsunya.

Gaya hidup liberal yang dianut oleh masyarakat kini, sering kali mengabaikan norma agama dan sosial. Seks bebas dan penyalahgunaan narkoba menjadi bagian dari gaya hidup modern. Perilaku semacam ini bukan hanya merusak individu, tetapi juga membawa dampak buruk bagi masyarakat.

Negara harus segera menjalankan peran pentingnya dalam mencegah dan mencari akar masalah dari penularan HIV. Apatah lagi hal ini merupakan problem yang krusial. Karena, virus ini kemungkinan besar ditularkan melalui hubungan seksual yang salah satu aspek utamanya adalah kebebasan individu. Kebebasan inilah yang membuka peluang dalam aktivitas seksual seperti seks bebas serta perilaku penyimpangan seks lainnya, sehingga berkontribusi pada penularan HIV/AIDS terhadap generasi dan masyarakat.

Sistem Islam Solusi Komprehensif

Negara dalam Islam mempunyai fungsi untuk mencegah dan memberikan solusi yang komprehensif dalam kasus HIV pada pelajar dan remaja secara umum. Bukan malah membiarkannya dan hanya fokus pada treatment penyembuhannya.

Jika solusi yang ditawarkan hanya fokus pada  treatment penyembuhan saja, pasti tidak akan menyelesaikan masalah. Sebab HIV/AIDS bukan sekadar permasalahan medis, tetapi buah dari sistem sekuler liberal yang telah nyata merusak tatanan sosial masyarakat. Perilaku seks bebas merupakan salah satu penyumbang penyakit terbesar ini, dikarenakan aturan pergaulan yang tidak sesuai syariat.

Fakta di atas seharusnya membuat kita makin sadar, bahwa tidak ada aturan yang bisa memuliakan manusia, selain aturan dari Pencipta. Islam adalah agama paripurna yang diturunkan Allah untuk mengatur kehidupan manusia. Maka, solusi dari semua problematika adalah kembali kepada aturan dari Pencipta yaitu sistem Islam.

Dalam Islam, ada sistem pergaulan, pendidikan, sanksi hukum yang saling support, sehingga menjaga remaja jauh dari penyakit HIV/AIDS. Islam sangat tegas dalam menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan.

Dalam kitab  Nizham Al-Ijtima’i fi Al-Islam (Sistem Pergaulan Dalam Islam), karya Syekh Taqiyuddin An-Nabhani, dijelaskan bahwa sistem pergaulan antara laki-laki dan perempuan terpisah. Larangan laki-laki dan perempuan untuk ber- khalwat (berdua-duaan) dengan yang bukan mahram dan larangan ber- ikhtilat (campur baur). Laki-laki dan perempuan juga diperintahkan untuk menundukan pandangan.

Dari segi pendidikan, akidah Islam dijadikan sebagai asas dalam mendidik umatnya. Sehingga akidah Islam menjadi standar penilaian individu yang bertaqwa. Sistem pendidikan islam juga akan memfilter kurikulum dalam pengajarannya agar umat generasi terselamatkan dari pemahaman yang bertentangan dengan Islam seperti paham kapitalisme, sekuler, dan liberalisasi dikarenakan dapat merusak akidah umat.

Islam juga mempunyai sistem persanksian yang tegas sebagai bentuk pencegahan dan efek jera bagi pelaku. Jika pelaku zina (seks bebas) belum menikah, sanksi yang diberikan adalah dicambuk 100 kali. Jika sudah menikah yaitu dirajam sampai mati. Sanksi tegas tersebut akan memberikan efek jera bagi pelaku dan memberikan pengajaran kepada yang lainnya agar berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan pelanggaran hukum syari’at.

Dengan demikian, dapat tergambar bahwa sistem Islam mampu mencegah dan menjadi solusi komprehensif dalam permasalahan HIV/AIDS. Karena permasalahan HIV adalah masalah sosial yang terjadi sebagai penyumbang penyakit menular terbesar dan disebabkan kehidupan masyarakat liberal dan tidak berpegang pada hukum syariat. Sudah seharusnya kita sebagai umat muslim berpegang pada aturan yang sudah Allah berikan, yaitu aturan Islam bukan aturan yang lain.

Wallahu’alam bishawab. []