Catatan.co, SAMARINDA – Pada Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang digelar di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Kamis (1/5/2025), salah satu serikat buruh yaitu FSP Kahutindo memberikan orasi atas tuntutan yang diberikan para buruh.
Ketua DPD FSP Kahutndo, Sukarjo menekankan bahwa buruh di sektor kehutanan, transportasi dan kelautan tidak menerima sistem kerja yang layak. Salah satunya ialah jam kerja yang melebihi ketentuan perundang-undangan.
Semestinya, jam kerja pekerja ialah 8 jam per hari. Ketika melebihi dari jam tersebut, maka perusahaan wajib memberikan uang lembur. Sayangnya, hal itu tidak diterapkan.
Kedua, upah yang tidak layak atau di bawah dari UMK. Seperti buruh-buruh yang ada di Kota Samarinda. UMK Samarinda sebesar Rp3,7 juta. Namun banyak pula buruh yang hanya menerima gaji sekitar Rp1,6 juta – Rp2 juta.
“Para pekerja di sektor tersebut bahkan tidak mendapatkan jaminan keselamatan kerja,”ucapnya.
Selain itu, Sukarjo juga membeberkan bahwa masih banyak pelanggaran dalam hubungan kemitraan atau pekerjaan.
“Justru itu saya sebutkan bahwa di dalam hubungan kerja, apabila ada perintah, ada pekerjaan, ada upah. Itu mestinya hubungan kerjanya antara dua.
“Sebagai hubungan kerja, perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau karyawan tetap. Atau pekerja yang bersifat kontrak waktu tertentu. Ketika dia menatakan hubungan kerja kemitraan, ini akal-akalnya pengusaha,”jelasnya.
Perusahaan malah memberikan upah seenaknya. Karena hal tersebut, pekerja tidak bisa diikutkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Pihaknya berharap agar Disnakertrans untuk bisa menjalankan fungsinya semestinya. “Karena ketika dinas itu khususnya pengawas itu memerankan itu, dia melakukan tindakan pengawasan, ditemukan pelanggaran diambil tindakan, tentunya itu tidak terjadi. Kenyataannya itu terjadi terus menerus,”kritiknya.
Sukarjo juga mengajak para buruh untuk bergabung pada serikat. Mengingat, posisi buruh lemah. Sehingga perlu wadah untuk memperjuangkan hak dirinya sebagai pekerja.
“Oleh karena itu berserikat. Perjuangan tidak bisa dibuat sendiri, tapi harus bersama,”ajaknya.(DSH)