Jalan Longsor di Pendingin Kukar Lumpuhkan Distribusi Air dan Akses Ekonomi 

Catatan.co, TENGGARONG – Ancaman terputusnya akses utama ke Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur bukan hanya soal longsor semata.

Kerusakan jalan akibat pergeseran tanah di area sekitar tambang kini telah melumpuhkan berbagai sektor pelayanan dasar dan aktivitas ekonomi warga.

Sekitar 2.500 jiwa di kelurahan tersebut kini terisolasi secara fungsional, menyusul makin parahnya longsor yang terjadi pada badan jalan utama.

Ketua RT 3 Kelurahan Pendingin, Sandi, mengungkapkan bahwa jalur darurat yang sempat dibuka pun mulai terdampak.

“Di bawah jalan lama sudah berlubang dan mengarah ke jalan sementara. Ini sangat membahayakan,” ujarnya, Senin (16/6/2025).

Dampak nyata dari krisis ini dirasakan dalam layanan publik paling mendasar, yaitu air bersih. Distribusi dari PDAM ke wilayah Pendingin saat ini dikabarkan terhenti total karena akses logistik tidak bisa dilalui kendaraan operasional.

“Ini sudah merugikan masyarakat. Kami tidak bisa diam,” tegas Sandi.

Selain layanan air bersih, warga juga mulai mengeluhkan tersendatnya distribusi sembako, bahan bakar, hingga layanan pendidikan dan kesehatan. Jalan yang longsor menjadi titik vital satu-satunya keluar-masuk warga ke pusat kecamatan maupun kota.

Ironisnya, kata Sandi, hingga kini belum ada langkah konkret dari pihak perusahaan tambang di sekitar lokasi. Ia menuding perusahaan terkesan melempar tanggung jawab ke faktor cuaca.

“Mereka malah menyalahkan alam, katanya karena hujan. Padahal jarak tambangnya sangat dekat dengan jalan. Walau ditimbun tetap akan longsor, karena tidak ada penahan di bawah,” jelasnya.

Situasi ini mendorong warga untuk bersatu melakukan aksi damai sebagai bentuk desakan. Mereka mendesak perusahaan tambang agar segera mengambil langkah penanggulangan konkret sebelum bencana sosial makin meluas.

“Kami akan turun bersama seluruh masyarakat Pendingin. Sudah cukup kami bersabar,” kata Sandi menutup.

Hingga berita ini diturunkan, pihak perusahaan yang disebut warga belum memberikan klarifikasi resmi terkait insiden longsor dan dampaknya terhadap kelangsungan hidup masyarakat Pendingin. (*)