Catatan.co, SAMARINDA – Transformasi besar tengah terjadi di RSUD I.A Moeis, Samarinda. Tak hanya pembangunan fisik, rumah sakit kebanggaan warga Samarinda ini tengah bersiap naik kelas melalui transfer keilmuan dan manajemen berstandar internasional.
Melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), RSUD I.A Moeis resmi menggandeng konsorsium asal Australia, Plenary Asia-Aspen Medica. Tak hanya membawa suntikan dana hingga Rp 740 miliar untuk pembangunan gedung baru, konsorsium ini juga akan terlibat langsung dalam pengelolaan rumah sakit.
“Pihak mereka akan masuk dalam manajemen rumah sakit, dengan skema 70 persen dikelola oleh kita, dan 30 persen oleh pihak konsorsium,” jelas Direktur RSUD I.A Moeis, Dr. Osa Rafshodia.
Keterlibatan konsorsium tak berhenti di sisi manajemen. Dalam kerja sama jangka panjang selama 20 tahun ini, pihak Australia juga akan mengoperasikan lima poli tambahan seperti poli jantung, rehabilitasi medik, hingga poli kecantikan.
Tak kalah penting, program pelatihan peningkatan kapasitas tenaga medis menjadi salah satu fokus. RSUD I.A Moeis akan mendapat dukungan peningkatan kompetensi dari mitra luar negeri, membuka peluang besar bagi SDM kesehatan lokal untuk menyerap ilmu dan standar layanan global.
“Ini bukan hanya soal gedung. Ini adalah momentum penting. Kami belajar dari mereka, meningkatkan kualitas, dan perlahan menjadikan RSUD I.A Moeis sejajar dengan rumah sakit bertaraf internasional,” tambah Dr. Osa.
Gedung baru ditargetkan selesai dalam waktu 18 bulan sejak kontrak ditandatangani. Sementara operasional penuh di gedung baru direncanakan pada Agustus 2027.
Transformasi ini menjadi tonggak sejarah, tak hanya bagi RSUD I.A Moeis, namun juga bagi pelayanan kesehatan di Samarinda. Sebuah langkah besar yang menjadikan kolaborasi global sebagai kunci peningkatan kualitas layanan publik di daerah.(DSH)